Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

6/30/2011 1

Laporan Keuangan (Financial Statement) perusahaan dagang - Yang pokok terdiri atas laporan laba/rugi, laporan perubahan, neraca, dan laporan arus kas.

Laporan Laba/Rugi (Income Statement)

Laporan laba/rugi merupakan ikhtisar pendapatan dan beban selama periode tertentu. Laporan laba/rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu laporan laba/rugi bentuk multiple steps dan laporan laba/rugi bentuk single step. Dalam laporan laba/rugi bentuk single step, unsur-unsur pendapatan dan beban disajikan secara keseluruhan. Adapun dalam laporan laba/rugi bentuk multiple steps, unsur-unsur pendapatan dan beban dibagi menjadi beberapa bagian. Laporan laba/rugi bentuk single step dan multiple steps disajikan seperti berikut.

Laporan Laba/Rugi Bentuk Single Step:

Laporan Laba Rugi Bentuk Single Step

Laporan Laba/Rugi Bentuk Multiple Steps:
Laporan Laba Rugi Bentuk Multiple Steps

Laporan Laba Rugi Bentuk Multiple Steps 2

Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal, yaitu ikhtisar perubahan modal pemilik yang terjadi selama periode tertentu. Komponen penghitungan dalam laporan perubahan modal terdiri atas modal awal, laba bersih, periode berjalan, pengambilan pribadi (prive), dan modal akhir. Berikut disajikan contoh bentuk laporan perubahan modal.
laporan perubahan modal

Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah daftar aktiva, kewajiban, dan modal pemilik pada tanggal tertentu. Bentuk neraca dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk skontro dan bentuk laporan. Pada umumnya perusahaan menggunakan neraca bentuk laporan. Berikut disajikan contoh neraca bentuk skontro dan laporan.

Neraca Bentuk Skontro:
Neraca bentuk skontro

Neraca Bentuk Laporan:
Neraca bentuk laporan
Neraca bentuk laporan 2

Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan, seperti beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan pengambilan prive. Secara sederhana, bentuk laporan arus kas disajikan seperti berikut.
Laporan arus kas

Baiklah jika sudah mengetahui langkah-langkahnya anda juga boleh membaca artikel selanjutnya yaitu contoh laporan keuangan 

Manfaat Akuntansi Biaya

6/30/2011 1
Manfaat Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.

Manfaat Akuntansi Biaya 

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.

Tujuan atau manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu untuk :

Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat membantu dalam :
penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun barang dalam proses,
penetapan harga jual terutama harga jual yang didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual berdasarkan harga pokok,
penetapan laba.

Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.

Contoh Laporan Rugi/Laba perusahaan Dagang

6/23/2011 2
Contoh Laporan Rugi Laba perusahaan Dagang


Berikut ini adalah contoh laporan rugi/laba perusahaan dagang dari PT. ABCD.

Laporan rugi/laba

PT. ABCD
Untuk periode berakhir 31 Desember 1999


Pendapatan:






  Penjualan




10,000,000


Harga pokok penjualan:







  Persediaan awal


2,000,000




  Pembelian


7,000,000




  Tersedia untuk dijual


9,000,000




  Persediaan akhir


3,000,000




  Harga pokok penjualan




6,000,000


Laba kotor




4,000,000


Biaya operasional:







  Biaya komisi


500,000




  Biaya transportasi


100,000




  Biaya listrik, telpon, air


600,000




  Biaya gaji pegawai


1,200,000




  Biaya penyusutan bangunan


300,000




  Biaya penyusutan inventaris


   200,000




Total 




2,900,000


Laba operasi




1,100,000


Biaya bunga 




    100,000


Laba sebelum pajak




1,000,000


Biaya pajak




   200,000


Laba/(rugi) bersih




   800,000






Hutang Wesel Hipotek

6/18/2011 0
Hutang Wesel Hipotek

Hutang Wesel Hipotek - adalah penyerahan tertulis mengenai hak atas harta benda tak bergerak untuk mejamin pembayaran hutang dengan ketentuan bahwa penyerahan itu akan dibatalkan setelah waktu pembayaran. Bahwasannya hutang jangka panjang boleh membuat hipotek, dia juga bisa diansur, dan lain-lain. Yang menjadi contoh dari kewajiban jangka panjang ini adalah sewa/rental.
Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai amortisasi yakni pelunasan hutang dengan ansuran berkala atau penyusutan atas aktiva berwujud dan tidak berwujud seperti halnya goodwill, patent, dan lain-lain. Dalam amortisasi ada dua metode yaitu bunga efektif dan garis lurus. Metode penetuan bunga dalam amortisasi yang efektif di antaranya adalah biaya bunga obligasi dan diskon obligasi atau amortisasi premium yang dirumuskan dengan premium obligasi dibagi dengan jumlah bunga dalam, satu periode sedangkan metode garus lurus di antaranya adalah matching principlei dan amortisasi garis lurus.

Contoh Soal Hutang Hipotek dan Hutang Obligasi

Contoh soal:
Tanggal 1 Agustus PT. X menarik pinjaman hipotek sebesar Rp. 20.000.000,-
Dengan biaya administrasi Rp. 1.000.000,-
Diangsur 6 bulan sekali, bunga 15%/ tahun
Jangka waktu pelunasan 20 bulan.
Catatlah:
1. Pinjaman Hipotek saat angsuran
2. Catat Penyesuaian diakhir periode

Jawaban:

Jurnal Pinjaman Hipotek
Kas Rp.                                         19.000.000,-
By. Adm                                       Rp. 1.000.000,-
Utang Hipotek                                                                          Rp. 20.000.000,-

Jurnal tanggal 1 Agustus untuk angsuran dan bunga

Bunga = 15% x 6/12 x Rp.20.000.000,-
= Rp. 1.500.000,-
Utang hipotek= Rp. 20.000.000 / Rp. 20 bulan = Rp. 1.000.000/bulan
Maka untuk 6 bulan = 6bulan x Rp. 1.000.000,- = Rp. 6.000.000,-

Utang Hipotek                              Rp. 6.000.000,-

Bunga                                           Rp. 1.500.000,-
Kas                                                                                            Rp. 7.500.000,-

Jurnal Penyesuaian

Jumlah biaya untuk 6 bulan adalah Rp. 6.000.000,- maka dikurangi
Dengan biaya administrasi Rp. 1.000.000,- dapatlah Rp. 5.000.000,-
Bunga = 15% x 5/12 x Rp.20.000.000,- = Rp. 1.250.000,-
Dapat 5 dari: Bulan Agustus – Desember (akhir periode) ada 5 Bulan.a
Utg Hipotek                                  Rp. 5.000.000,-
By. Bunga                                     Rp. 1.250.000,-
Utg Hipotek yg segera dibyr                                                     Rp. 5.000.000,-
Utg Bunga                                                                                Rp. 1.250.000,-

UTANG OBLIGASI


Contoh Soal:
PT. “X” menjual obligasinya tanggal 1 Agustus dengan Harga Perolehan Rp. 22.000.000,-
Nilai Nominal Rp. 20.000.000,- dengan bunga 15% jatuh tempo 20 bulan.
Bunga dibayar setiap tanggal 1 Maret dan 1 September
Catatlah dari penjualan obligasi tersebut!
Jawaban:
Hitung Bunga dulu
Bunga = (Rp.20.000.000 x 15% x 5)/12=Rp.1.250.000,-

Apabila HP > NN maka Agio

Apabila HP < NN maka Disagio Disini HP > NN maka mengalami Agio obligasi
Selisihnya yaitu Rp. 22.000.000,- – Rp. 20.000.000,- = Rp. 2.000.000,-

Jurnal Penjualan Obligasi untuk tanggal 1 Agustus

Kas                                                Rp. 25.250.000,-
Agio Obligasi                                                                           Rp. 2.000.000,-
By. Bunga                                                                                 Rp. 1.250.000,-
Utg Obligasi                                                                             Rp. 20.000.000,-

Jurnal Bunga Obligasi Tanggal 1 September

Bunga dibayar dari bulan Maret – September ada 6 bulan, maka:
Bunga = (Rp.20.000.000 x 15% x 6)/12=Rp.1.500.000,-
By. Bunga                                     Rp. 1.500.000
Kas                                                                                            Rp. 1.500.000,-

Jurnal Penyesuaian 31/12:

Amortisasi Agio Obligasi yang nilainya adalah Rp. 2.000.000,-
1 Agustus – 31 Desember = 4 bulan
Maka Rp. 2.000.000 / 20 bulan * 4 = Rp. 400.000,-

Agio Obligasi                               Rp. 400.000,-

Pend. Bunga                                                                             Rp. 400.000,-

1 September – 31 Desember = 3 bulan

Bunga = (Rp.20.000.000 x 15% x 3)/12=Rp.250.000,- = Rp. 750.000,-
Beban Bunga                                Rp. 750.000,-
Utang Bunga                                                                            Rp. 750.000,-

Utang Jangka Panjang

6/17/2011 1

Salah satu utang jangka panjang adalah obligasi. Obligasi merupakan salah satu kewajiban yang harus dibayar setelah satu tahun yang biasanya meliputi bond, wesel jangka panjang, dan obligasi sewa.

Obligasi

Obligasi biasanya berasal dari bunga utang wesel ditahan yang pada umumnya dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun agen pemerintahan sehingga banyak menarik investor seperti halnya saham biasa yang dijual dengan jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond dalam perusahaan mendatangkan keuntungan dan tidak. Di antara keuntungan bond adalah tidak adanya pengaruh dari kontrol pemegang saham, penyimpanan pajak, dan pendapatan/keuntungan yang diperoleh akan lebih besar sedangkan kerugiannya adalah bunga harus dibayar sesuai periode yang dipakai dan prinsip nilai akan dibayar ulang waktu jatuh tempo.
Type obligasi ada 6 yaitu obligasi terjamin, obligasi tidak terjamin, obligasi berjangka, obilgasi berseri, obligasi terdaftar, dan kupon obligasi. Jika dilihat dari sudut pandang lain, obligasi ada dua yaitu obligasi yang dapat ditukar, yakni dia bisa ditukar dengan saham biasa tergantung pilihan pemilik saham dan obligasi tebus. Nilai pasar obligasi bisa dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah jumlah dollar yang diterima, jangka waktu sampai jumlah kesemuanya diterima, dan suku bunga pasar.

Penghilangan obligasi disebabkan oleh:

1.        Terbatasnya nilai obligasi ketika jatuh tempo
2.        Mempengaruhi pembayaran tunai
3.        Untuk mengetahui gain atau loss dalam panyusutannya
Jika sebuah obligasi ditukar langsung dengan saham umum maka dia tidak akan mengeluarkan gain atau loss karena hal itu tidak termasuk kas, melainkan non cash.

Contoh-contoh dari penjelasan di atas adalah sebagai berikut:

Diketahui bahwa perusahaan Devor mengeluarkan saham sebesar 1000 lembar dengan jangka waktu 10 tahun dan bunga 9%, sedangkan harga saham tersebut adalah Rp1000 mulai dari tanggal 1 januari 2005. Nilai saham tersebut adalah 100% sehingga dapat dijurnalkan sebagai berikut:
Kas                                                Rp 1.000.000
Utang Obligasi                                                                          Rp 1.000.000
(untuk mencatat penjualan obligasi sesuai dengan face value/nilai saham)
Jika dia dicatat berdasarkan semianual/setengah tahunan maka dia akan dicatat setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli sehingga perusahaan mempunyai beban bunga yaitu Rp 1.000.000 x 9% x 6/12 = Rp 45.000. Jika dijurnalkan maka
1 Juli
Biaya Bunga Obligasi                   Rp 45.000
Kas                                                                                            Rp 45.000
(untuk mencatat pembayaran bunga obligasi)

Sedangkan untuk akhir periode/satu tahun yaitu 31 Desember maka akun ini disesuaikan sebagai berikut:
31 Des  
Biaya Bunga Obligasi                   Rp 45.000
Utang Bunga Obligasi                                                              Rp 45.000
(untuk mencatat bunga obligasi)

Begitu juga contoh selanjutnya yang memakai metode penjualan saham premium(agio obligasi) , face value, maupun discount.

Referensi: Baca Juga Hutang Wesel

Metode Harga Pokok Pesanan

6/14/2011 2

A.          TUJUAN

1.            Mengetahui karakteristik perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan
2.            Melakukan akumulasi biaya berdasarkan pesanan
3.            Membuat ayat jurnal akuntansi biaya berdasarkan metode harga pokok pesanan
4.            Membuat kartu biaya pesanan

B.           MATERI

1.            Karakteristik metode harga pokok pesanan
Metode harga pokok pesanan biasanya diterapkan di perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan. Perusahaan ini mengolah bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar atau dari dalam perusahaan. Karakteristik usaha perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus
  2. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan
  3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan bukan untuk memenuhi persediaan di gudang
Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan. Kartu ini berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan. Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung (biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja) dan biaya produksi tidak langsung (BOP). Biaya produksi langsung dicatat dalam kartu biaya pesanan yang bersngkutan secara langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung dicatat dalam kartu biaya pesanan berdasarkan suatu tarif tertentu. Contoh kartu biaya pesanan sebagai berikut:


PT ABC
Surabaya
KARTU BIAYA PESANAN
No Pesanan          :                                                               Pemesan                                :
Jenis Produk         :                                                               Sifat Pesanan       :
Tgl Pesan               :                                                               Jumlah                   :
Tgl Selesai             :                                                               Harga Jual            :
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik
Tgl
No BPBG
Ket
Jml
Tgl
No Kartu Jam Kerja
Jml
Tgl
Jam Mesin
Tarif
Jml

















Contoh kasus
PT ABC dalam menyelesaikan suatu pesanan no 110 menghabiskan rincian biaya sebagai berikut:
  1. Biaya bahan baku
Kertas jenis X                         85 rem @ Rp 10.000                                       Rp 850.000
Tinta jenis B                            5 kg @ Rp 100.000                                               500.000
Jumlah bahan baku untuk pesanan 110                                                           Rp 1.350.000
  1. Biaya tenaga kerja
Upah langsung untuk pesanan 110 adalah 225 jam @ Rp 4.000                   Rp 900.000
  1. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk atas dasar tarif sebesar 150% dari biaya tenaga kerja langsung
Pesanan 110                150% x Rp 900.000                                                    Rp 1.350.000

Dari data diatas kita masukan ke dalam kartu biaya pesanan sebagai berikut:
PT ABC
Surabaya
KARTU BIAYA PESANAN
No Pesanan          : 110                                                       Pemesan                                :
Jenis Produk         :                                                               Sifat Pesanan       :
Tgl Pesan               :                                                               Jumlah                   :
Tgl Selesai             :                                                               Harga Jual            :
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik
Tgl
No BPBG
Ket
Jml
Tgl
No Kartu Jam Kerja
Jml
Tgl
Dasar
Tarif
Jml


Kertas X
Tinta B

Jumlah

850.000
500.000

1.350.000




Jumlah
900.000


900.000

BTKL*


Jumlah
150%



1.350.000


1.350.000




Jumlah total biaya  produksi


3.600.000

*BTKL = Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

2.            Pencatatan akuntansi metode harga pokok pesanan
a.             Akuntansi biaya bahan baku
Untuk pembelian bahan baku dicatat dengan jurnal
Persediaan bahan baku                           xxx
Utang usaha/Kas                                             xxx
(jurnal jika menggunakan metode perpetual)


Pembelian                                               xxx
Utang usaha/Kas                                             xxx
(jurnal jika menggunakan metode periodik)
Sedangkan untuk penggunaan bahan baku dicatat dengan jurnal:
Barang dalam proses                              xxx
Persediaan bahan baku                                    xxx
Missal dari contoh diatas diketahui total pemakaian bahan baku sebesar Rp 1.350.000 maka jurnalnya adalah
Barang dalam proses                              1.350.000
Persediaan bahan baku                                    1.350.000
Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan penolong adalah
BOP sesungguhnya                                xxx
Persediaan bahan penolong                             xxx
b.            Akuntansi biaya tenaga kerja
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja yang terutang adalah
Gaji dan upah                                         xxx
Utang gaji dan upah                                        xxx
Jurnal untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja adalah
Barang dalam proses                              xxx
BOP sesungguhnya                                xxx
Biaya administrasi dan umum                xxx
Biaya pemasaran                                    xxx
Gaji dan upah                                                  xxx
Dari contoh soal diatas maka jurnal untuk mencatat pemakaian biaya tenaga kerja adalah
Barang dalam proses                              900.000
Gaji dan upah                                                  900.000
c.             Akuntansi biaya overhead pabrik
Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi adalah:
BOP sesungguhnya                                xxx
Macam-macam biaya                                      xxx
Jurnal untuk mencatat pembebanan BOP adalah:
Barang dalam proses                              xxx
BOP yang dibebankan                                                xxx
Kemudian BOP yang dibebankan ditutup ke BOP sesungguhnya dengan jurnal
BOP yang dibebankan                           xxx
BOP sesungguhnya                                         xxx
Dari contoh kasus diatas maka jurnal untuk mencatat pembebanan BOP adalah
Barang dalam proses                              1.350.000
BOP yang dibebankan                                                1.350.000
BOP yang dibebankan                           1.350.000
BOP sesungguhnya                                         1.350.000
d.            Akuntansi untuk produk jadi
Jurnal untuk produk jadi adalah
Persediaan produk jadi                          xxx
Barang dalam proses                                       xxx
Misal dari contoh diatas pesanan 110 telah selesai diproduksi maka dari kartu biaya pesanan akan dapat dihitung biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk pesanan yang bersangkutan. Harga pokok pesanan 110 dihitung sebagai berikut:
Biaya bahan baku                                   1.350.000
Biaya tenaga kerja                                     900.000
BOP                                                       1.350.000
Total harga pokok pesanan 110             3.600.000
Maka jurnalnya adalah
Persediaan produk jadi                          3.600.000
Barang dalam proses                                       3.600.000
e.             Akuntansi untuk harga pokok produk dalam proses
Jurnal untuk mencatat produk dalam proses adalah
Persediaan produk dalam proses                        xxx
Barang dalam proses                                                   xxx
f.             Akuntansi untuk pesanan yang dijual
Jurnal untuk mencatat pesanan yang telah terjual adalah
Harga pokok penjualan                                      xxx
Persediaan produk jadi                                               xxx
Piutang dagang/Kas                                           xxx
Penjualan                                                                     xxx
Misal pesanan 110 telah dijual dengan harga Rp 5.200.000 maka jurnalnya adalah
Harga pokok penjualan                                      3.600.000
Persediaan produk jadi                                               3.600.000
Piutang dagang/Kas                                           5.200.000
Penjualan                                                                     5.200.000
C.           SOAL
1.      Jelaskan karakteristik perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan?
2.      Berikan contoh perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan?
3.      Jelaskan fungsi kartu biaya pesanan?
4.      Berikut ini transaksi yang terjadi di Ducati Company
a)            Pembelian bahan baku secara kredit sebesar Rp 35.000
b)            Bukti permintaan bahan baku sebesar Rp 8.000 untuk bahan baku langsung dan Rp 2.000 untuk bahan penolong disimpan oleh gudang
c)            Beban gaji pabrik senilai Rp 9.400 terdiri atas Rp 7.600 tenaga kerja langsung dan Rp 1.800 tenaga kerja tidak langsung
d)           Penyusutan peralatan pabrik sebesar Rp 1.200
e)            Suatu pesanan diselesaikan dengan rincian biaya sebagai berikut: biaya tenaga kerja langsung Rp 1.830, biaya bahan baku sebesar Rp 1.450. Overhead dibebankan dengan tarif 66% dari biaya tenaga kerja langsung
f)             Pesanan yang dimaksud di poin (e) dikirim ke pemesan dengan harga Rp 6.100
Diminta: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi diatas
5.      PT Liverpol mengumpulkan data biaya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Untuk pesanan No 120 tersedia data sebagai berikut:
Bahan baku langsung                    Tenaga kerja langsung
14/9 Dikeluarkan Rp 600              90 jam @ 6,20/jam
20/9 Dikeluarkan Rp 331              70 jam @ 7,30/jam
22/9 Dikeluarkan Rp 200
Overhead dibebankan dengan tarif Rp 80/jam mesin. 10 jam mesin digunakan untuk menyelesaikan pesanan No 120
Diminta:
  1. Masukan informasi diatas ke dalam kartu biaya pesanan
  2. Tentukan harga jual pesanan no 120 dengan asumsi perusahaan menentukan profit sebesar 50% dari biaya.
  3. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan pesanan No 120