Klasifikasi atau Penggolongan Biaya

7/26/2011 1
Klasifikasi atau Penggolongan Biaya

Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang digunakan untuk berbagai tujuan, sehingga penggolongan biaya juga didasarkan atas disesuaikan dengan tujuan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menggolongkan biaya diantaranya : 


Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan


a. Factory Cost (Biaya Produksi)
  • Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost) 
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost) 
  • Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead) 
b. Commercial Expense (Operating Expense)
  • Marketing and Selling Expense 
  • General & Administration Expense 

Berdasarkan Periode Akuntansi

  • Capital Expenditure (Pengeluaran Modal). Pengeluaran ini akan member manfaat pada beberapa periode akuntansi. Jenis pengeluaran ini dikapitalisir dan dicantumkan sebagai harga perolehan. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai capital expenditure jika pengeluaran ini member manfaat lebih dari satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, dan pengeluaran ini sifatnya tidak rutin. 
  • Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan). Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada periode akuntansi dimana pengeluaran ini terjadi. Pengeluaran ini menjadi beban pada periode tersebut, dan dicantumkan dalam income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai revenue expenditure jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada periodeterjadinya pengeluaran tersebut, jumlahnya relatif kecil, dan umumnya pengeluaran ini sifatnya rutin.

Berdasarkan Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya

  • Biaya Terkendali (Controllable Cost). Adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu dalam jangka waktu tertentu. 
  • Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable Cost). Adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu.

Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan Keluarannya

  • Biaya Engineered. Adalah elemen biaya yang mempunyai hubungan phisik yang eksplisit dengan output. 
  • Biaya Discretionary. Biaya ini disebut juga managed cost atau programmed cost adalah semua biaya yang tidak mempunyai hubungan yang akurat dengan output. 
  • Biaya Commited atau biaya kapasitas. Adalah semua biaya yang terjadi dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan organisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi.

Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya

  • Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap perunit berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan. 
  • Biaya Variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biaya aktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya variabel. 
  • Biaya Semi Variabel. Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding/proporsional.

Berdasarkan Objek yang di biayainya

  • Biaya Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasi kepada objek atau pusat biaya tertentu. 
  • Biaya Tidak Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasi pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.

Pegertian Persediaan

7/22/2011 1

Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan digunakan. Persediaan ini dapat dicatat dengan dua sistem yaitu: Sistem Periodik dan Sistem Perpetual.

Dalam Metode Perpetual, pada waktu membeli barang dibuat jurnal yang men-debet akun Persediaan Barang Dagangan dan meng-kredit akun Hutang atau Kas. Pada waktu menjual barang dibuat jurnal yang mendebet akun Harga Pokok Penjualan dan mengkredit akun Persediaan sehingga akun Persediaan akan menunjukkan harga pokok dari persediaan yang ada di gudang. 

Jika menggunakan Sistem Periodik, jika ada penjualan barang tidak dibuat jurnal untuk harga pokok dari barang yang dijual di bagian akuntansi. Pada akhir tahun, persediaan yang ada di gudang penyimpanan dihitung jumlah kuantitasnya dan ditentukan nilai/harga belinya. Untuk menentukan persediaan yang dipakai/dijual, persediaan yang pernah ada (persediaan awal ditambah pembelian selama satu periode) dikurangi dengan persediaan akhir periode. Kemudian dibuat dua ayat jurnal penyesuaian. Jurnal yang pertama mendebet akun Ikhtisar Laba Rugi dan mengkredit akun Persediaan sejumlah persediaan awal. Jurnal yang kedua didasarkan atas hasil inventarisasi fisik barang pada akhir tahun. Jurnalnya mendebet akun Persediaan Barang Dagangan dan mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi. Ayat jurnal ini dibuat sekaligus dalam satu periode. 

Pengertian Persediaan Dalam Akuntansi

Persediaan adalah bagian utama dalam neraca dan seringkali merupakan perkiraan yang nilainya cukup besar yang melibatkan modal kerja yang besar. Tanpa adanya persediaan barang dagangan, perusahaan akan menghadapi resiko dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan dari para pelanggannya. Tentu saja kenyataan ini dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena secara tidak langsung perusahaan menjadi kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan.Pengertian Persediaan Dalam Akuntansi

Pengertian Persediaan Menurut Ahli

Menurut (standar akuntansi keuangan, 1999) pengertian persediaan adalah aktiva:
yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bagan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa

Pengertian persediaan dalam hal ini adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode waktu tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau memperlancar kegiatan operasi perusahaan, yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang, serta selanjutnya menyampaikannya kepada para pelanggan atau konsumen. Adapun alasan diperlukannya persediaan oleh suatu perusahaan menurut Freddy Rangkuti (1996:2) adalah:
Alasan diperlukannya Persediaan 
  • dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi dan untuk memindahkan produk dari suatu tingkat proses ke tingkat proses lainnya yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan 
  • alasan organisasi, untuk memungkinkan suatu unit membuat jadwal operasinya secara bebas tidak tergantung dari yang lainnya.

Manfaat adanya persediaan: 

  • menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
  • menghilangkan resiko dari materi yang dipesan berkualitas atau tidak baik sehingga harus dikembalikan.
  • mengantisipasi bahwa bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
  • mempertahankan aktivitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi 
  • mencapai penggunaan mesin yang optimal 
  • memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya agar keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut.
  • membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaannya atau penjualannya.

Pengertian Aktiva Berwujud

7/16/2011 1

Aktiva berwujud - Yaitu aktiva dimana aktiva tersebut memiliki fisik yang akan digunakan sarana usaha, seperti tanah, tanah adalah harta yang digunakan untuk tujuan usaha, ada juga perbaikan tanah yaitu unsur-unsur seperti pemetaan tanah, pengaspalan, dan pemegaran, yang meningkatkan kegunaan dari aktiva, setelah itu gedung yaitu bangunan yang akan digunakan untuk menempatkan operasi perusahaan, terakhir peralatan yaitu aktiva yang dipergunakan dalam proses produksi atau penyediaan jasa. 

Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam-macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dapat alat-alat, kendaraan, mebel dan lain-lain. Dari macam-macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akuntansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut:
  • Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
  • Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva yang sejenis.
  • Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis.
Contoh dari aktiva tetap berwujud adalah barang-barang atau peralatan yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam aktivitas operasi perusahaan dan masa kegunaannya relatif permanen. Adapun untuk aktiva tetap berwujud yang masa kegunaannya terbatas harus di depresiasi sesuai masa kegunaannya dan penyajian pada neraca sebesar nilai bukunya, nilai buku diperoleh dari harga perolehan dikurangi

akumulasi depresiasinya. Contoh dari aktiva tetap ini adalah mesin, bangunan, kendaraan, dll. Sedangkan untuk aktiva tetap berwujud yang masa kegunaannya tidak terbatas akan disajikan di dalam neraca sebesar dari harga perolehannya. Contoh dari aktiva ini adalah tanah yang digunakan untuk aktivitas perusahaan, pertanian, dan peternakan.

Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud

Besarnya harga perolehan aktiva dapat ditentukan berdasarkan prinsip “semua pengeluaran dari awal pembelian hingga aktiva tersebut siap dipakai harus dikapitalisasi.” Berikut penjelasan harga perolehan dari beberapa jenis aktiva tetap berwujud:

1. Tanah 
Tanah yang dimanfaatkan untuk aktivitas atau operasional perusahaan akan dicatat pada rekening tanah. Tanah tersebut akan dicatat dalam rekening investasi jangka panjang apabila tanah tersebut tidak digunakan untuk usaha perusahaan. Berikut beberapa elemen harga perolehan tanah:
  • Harga beli
  • Biaya penelitian tanah
  • Komisi pembelian
  • Bea balik nama
  • Biaya untuk merobohkan bangunan lama
  • Iuran-iuran atau pajak tanah
2. Gedung atau Bangunan
Untuk gedung yang diperoleh dengan cara dibeli, maka harga perolehannya harus dialokasikan ke dalam tanah dan gedung. Berikut biaya yang dikapitalisasi untuk memperoleh gedung tersebut:
  • Harga beli
  • Komisi pembelian
  • Biaya perbaikan sebelum gedung dimanfaatkan
  • Pajak-pajak pembelian yang menjadi tanggung jawab pembeli
  • Bea balik nama

3. Mesin dan Alat-alat
Harga perolehan dari mesin dan alat-alat, diantaranya:
  • Harga beli
  • Biaya angkut
  • Pajak-pajak yang menjadi tanggungan pembeli
  • Biaya pemasangan
  • Asuransi ketika dalam perjalanan
  • Biaya-biaya pada saat percobaan mesin

Pengertian Aktiva Tidak Berwujud

7/16/2011 1
Pengertian Aktiva Tidak Berwujud

Aktiva tidak berwujud - yaitu aktiva yang tidak termasuk di dalam aktiva keuangan yang tidak memiliki bentuk fisik. Banyak aktiva tak berwujud diperoleh dari hak kontraktual atau dari pemerintah. Suatu contoh yang sangat terkenal dari aktiva tak berwujud adalah hak untuk mengoperasikan taksi di suatu kota metropolitan seperti New York, walaupun hak tersebut dapat dibuktikan dengan suatu obyek fisik, yaitu medali taksi, namun sebenarnya hak legal itulah yang justru berharga. Adapaun aktiva tidak berwujud yang lain antara lain Merek dagang (TRADE MARK), WARALABA (FRANCHISES), Pesanan yang belum dipenuhi (ORDER BACKLOG), dan Goodwill yaitu suatu hubungan-hubungan usaha, reputasi, sistem berjalan, persahabatan di antara staf, dll.

Didalam akuntansi, diakuinya sebuah aktiva tak berwujud apabila:
  • Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dari aset tersebut
  • Biaya biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal
Aktiva tak berwujud diakui sebesar harga perolehan. kemudian pada periode selanjutnya dilaporkan sebesar nilai tercatatnya. dalam menentukan besaran harga perolehan tergantung oleh bagaimana cara perolehan aktiva tak berwujudnya. apabila diperoleh dengan membeli atau transaksi yang menggunakan kas atau setara kas lainnya maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar uang yang dikeluarkan/akan dibayarkan. jika diperoleh dengan pertukaran dengan aktiva yang lain, maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar harga kekinian dari aktiva yang ditukar.

Contoh Aktiva Tak Berwujud


1. Hak Sewa (Lease Hold)
Hak sewa diperoleh dari tansaksi sewa aktiva tertentu, disahkan oleh notaris dan dalam tempo kurun waktu tertentu. misalnya sewa gedung, sewa kendaraan, sewa mesin. alasan hak sewa diakui sebagai aset tak berwujud karena:
  • Memberikan kontribusi bagi entitas bisnis dimasa mendatang
  • Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Contoh Hak Sewa:

  • PT Tiban Jaya Rotan menyewa gedung untuk showroom-nya Rp 100.000.000 selama 10 tahun
  • PT Tiban Jaya Rotan menyewa mobil Rp 250.000 per hari untuk kliennya yang berkunjung.

Pencatatan :

Sewa Gedung100.000.000
kas100.000.000
Biaya Sewa200.000
Kas200.000
Kedua transaksi sewa tersebut diperlakukan berbeda
  • Sewa gedung dicatat sebagai harga perolehan aktiva tak berwujud, berupa hak sewa bangunan karena nilainya yang material dan manfaatnya lebih dari satu tahun buku, yaitu selama 10 tahun kedepan 
  • Dalam transaksi sewa mobil, biaya yang dikeluarkan dicatat sebagai biaya, karena nilai nominalnya tidak terlalu material dan manfaatnya hanya satu hari atau kurang dari satu tahun buku.

    2. Hak Patent
    Hak Paten merupakan hak yang didapat dari penemuan tertentu, penemu tersebut akan mendapatkan manfaat dalam waktu tertentu dan dimasa mendatang (bisa diperpanjang) contohnya penemuan formula, sistem, penemuan produk, atau rekayasa.

    3. Trade Mark (Merek Dagang)
    Merupakan hak yang didapat dari suatu merk komersil terntentu. contoh logo, tulisan, symbol ataupun kombinasinya yang mewakili entitas tertentu.

    4. Organization Cost
    Merupakan pengeluaran entitas yang timbul sebelum berusahaan beraktifitas operasi. misal biaya notaris, biaya seperti ini dicatat sebagai perolehan aset tak berwujud karena manfaatnya yang diperoleh entitas saat itu dan dimasa mendatang selama entitas masih beroperasi.

    5. Copyright (Hak Pengadaan)
    Merupakan hak yang diberikan karena suatu penulisan, ntah itu puisi, novel, karya ilmiah, nada lagu maupun lirik, skenario film. Hak Pengadaan (copyright) bisa meliputi hak mengedarkan dan memperbanyak karya tersebut


    6. Perijinan (Licences)
    Hak yang didapat dari pemerintahan utuk bisa melakukan aktifitas yang terkait dengan bidang usaha perusahaan. Licences ini ada masa waktunya, apabila telah habis, maka harus diperpanjang/diperbarui. biasanya ijin seperti ini mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun buku, bisa 3 hingga 30 tahun.

    7. Franchise
    Franchise merupakan hak yang didapat guna melakukan jenis usaha tertentu, memasarkan produk juga mengikuti polanya, penggunaan logo maupun pengelolaannya. yang semuanya dimiliki oleh entitas yang memberikan franchise/waralaba
    8. Goodwill
    Goodwil adalah keistimewaan atau kelebihan tertentu yang dimiliki suatu entitas, diakui apabila terjadi transaksi pada perushaan yang dinilai lebih oleh entitas lain. transaksi bisa berupa merger atau akuisisi maupun penjualan perusahaan. contohnya keistimewaan perusahaan karena mempunyai reputasi yang sangat bagus, mempuyai produk yang tak dimiliki oleh para pesain maupun letak perusahaan yang strategis.


    Perlakuan Akuntansi Aset Tak Berwujud

    Dalam Akuntansi intangible Asset, sebenarnya hampir sama permasalahannya dengan aktiva berwujud
    1. Perolehan Aset Tak Berwujud dicatat dan diakui sebesar nilai faktur serta ditambah semua biaya yang menyertai untuk mendapatkan aset/haknya (sama seperti tangibel asset) 
    2. Apabila terjadi pengeluaran setelah perolehan aset tak berwujud (expenditure) biaya biaya tersebut dikapitalisasi ataupun dibebankan ke periode berjalan, sama seperti tangible asset 
    3. Amortisasi Aset Tak Berwujud, seperti halnya penyusutan pada aktiva tetap, dialokasikan harga perolehannya menjadi biaya (beban usaha). pencatatan maupun penghitungan amortisasi sama caranya dengan penghitungan dan pencatatan penyusutan aktiva tetap.
    • Kecuali trade mark (merk dagang) yang dikelompokan kedalam HPP, mayoritas Amortisasi merupakan biaya usaha 
    • Metode garis lurus mungkin lebih baik diaplikasikan dalam Amortisasi, karena aset tak berwujud pada dasarnya tak berhubungan dengan produk/output yang dihasilkan entitas bisnis.

    Pelaporan Aktiva Tak Berwujud (Disclosure)

    Yang dilaporkan Aktiva Tak Berwujud hanya net value-nya (nilai bersih) setelah dikurangi oleh akummulasi amortisasi. akumulasi amortisasi ini tidak disajikan dalam neraca
    Khusus mengenai Perlakuan Goodwill, lebih jauh dan lebih detail lagi, saya akan posting di lain waktu. Semoga artikel mengenai Pengertian Aset Tak Berwujud ini memberikan manfaat.

    Pengertian Modal

    7/15/2011 2

    Pengertian Modal -  Modal merupakan kelompok yang berisi klaim dari pemilik terhadap perusahaan. Biasanya pada urutan pertama sajikan saham pemilik. Berikutnya adalah agio saham (harga jual saham di atas harga nominal) atau aditional paid in capital.

    Modal Menurut para ahli dalam bidang ekonomi, pengertian modal dapat dijabarkan ke dalam beberapa penjelasan. Modal merupakan hal yang sangat penting dan menjadi kebutuhan utama bagi para pengusaha yang untuk membangun sebuah usaha atau bisnisnya. Beberapa orang banyak yang berpikiran sempit bahwa modal selalu identik dengan uang, uang, dan uang.

    Berikut dijelaskan beberapa pengertian modal :
    1. Menurut Prof. Bakker pengertian modal adalah :
    Modal diartikan baik berupa berupa barang-barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan perusahaan yang terdapat dineraca sebelah debit, maupun berupa berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat disebelah kredit.
    2. Menurut Bambang Riyanto (1998 : 10) Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan :
    “Modal adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembangannya kemudian modal ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal”.
    3. Menurut Lawrence J. Gitman (1997 : 482 )
    Capital is a long term funds of the firm; all items on the right hand side of the firm balance sheet excluding current liabillities.
    4. Menurut Drs. Moekijat ( 2000 : 63 ) dalam “ Kamus Manajemen”
    “Ada banyak perumusan yang berlainan mengenai modal, biasanya modal dianggap terdiri dari uang tunai , kredit, hak membuat dan menjual sesuatu (paten), mesin-mesin dan gedung-gedung. Akan tetapi sering istilah tersebut dipergunakan untuk menyatakan hak milik total yang terdiri atas jumlah yang ditanam, surplus dan keuntungan-keuntungan yang tidak dibagi.”

    Sumber Modal

    Pada dasarnya sumber modal ditinjau dari asalnya dapat dibedakan menjadi sumber dana intern (internal sources) dan sumber ekstern (external sources).

    Sumber Intern
    Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri didalam perusahaan. Menurut Ching F Lee dan Joseph E. Finnerty dalam bukunya “Corporate, Theory, Method, and Aplications” kebutuhan dana didapat dari :
    Internal financing in volves the cash flow llevels of retained earning and depreciation expense generated by the firm (1990 : 395).

    Cara pembelanjaan dana disebut pembelanjaan dari dalam perusahaan atau internal financing. Sumber intern ini berupa keuntungan yang ditahan (retained net profit) dan diakumulasi penyusutan (accumulated depreciations).
    Besarnya laba ditahan selain tergantung pada besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu, juga tergantung kepada “deviden policy” dan “plowing-back policy” yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan. Akumulasi penyusutan merupakan sejumlah dana yang disimpan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diperbaharui. Besarnya akumulasi penyusutan yang dibentuk dari depresiasi setiap tahunnya tergantung pada metode yang digunakan perusahaan yang bersangkutan, semakin besar jumlah akumulasi penyusutan semakin besar pula sumber intern dari dana yang dihasilkan dalam perusahaan tersebut.

    Sumber Ekstern
    Sumber ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar perusahaan.
    Masih menurut Chang F. Lee dan Joseph E. Finnerty selain dari internal financing juga didapat dari external financing yang pengertiannya adalah:
    External financing deals with the amount of new longterm and shotterm det of new equity issued by the firm as ssource of fund (1990 : 395)
    Cara pembelanjaan dalam upaya pemenuhan kebutuhan ini dinamakan pembelanjaan dari luar perusahaan atau eksternal financing. Dana yang berasal dari sumber eksternal adalah dana para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan.


    Modal yang berasal dari para kreditur adalah merupakan hutanng bagi perusahaan yang bersangkutan dan modal ini disebelah modal asing atau pinjaman. Bentuk pembelanjaan yang menggunakan pinjaman tersebut disebut pembelanjaan dengan hutang (debt financing).


    Dana yang berasal dari pemilik, peserta didalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan dan akan menjadi modal sendiri. Bentuk pembelanjaan dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik atau calon pemilik ini disebut pembelanjaan sendiri ( equity financing). Sumber dana ekstern dapat diperoleh dari Supplier, bank-bank dan pasar modal.

    Jenis Modal

    Ada dua jenis modal terdiri dari modal pinjaman / utang dan modal sendiri.

    A. Pinjaman/utang
    Menurut Bambang Riyanto ( 1998 : 227 ) dalam “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan” pengertian pinjaman yaitu :
    “Pinjaman adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja didalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali “
    Pinjaman ini terbagi tiga golongan yaitu :
    • Pinjaman / utang jangka pendek ( short-term debt ), yaitu yang jangka waktunya pendek, yaitu kurang dari satu tahun.
    • Pinjaman jangka menengah ( intermediate term debt ), yaitu yang jangka waktunya antara 1 sampai 10 tahun.
    • Pinjaman / utang jangka panjang ( long term debt ), yaitu yang jangka waktunya lebih dari 10 tahun.
    Pinjaman Jangka Pendek
    Merupakan modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendeek te rdiri dai kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya. Adapun jenis dari pinjaman jangka pendek adalah :
    1. Rekening Koran
    Yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas plafond tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya.

    2. Kredit dari penjual
    Merupakan kredit perniagaan dan kredit ini terjadi apabila penjualan dilakukan dengan kredit. Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru menerima pembelian harga dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan. Selama waktu ini pembeli dikatakan menerima “kredit penjual” dari penjual dan selama waktu itu pula penjual memberikan kredit penjual kepada pembeli.

    3. Kredit dari pembeli
    Merupakan kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok dari mentahnya atau barang lainnya. Disini pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih dahulu dan setelah beberapa waktu itu dapat dikatakan bahwa pembelinya memberikan kredit pembeli kepada penjual / pemasok bahan mentah atau barang dagangan.

    4. Kredit wesel
    Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah utang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu dan setelah surat itu ditandatangani dapat dijual atau diuangkan kepada bank.


    Pinjaman Jangka Menengah
    Merupakan pinjaman atau modal asing yang jangka waktunnya lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun.
    Adapun jenisnya adalah :
    1. Term loan
    Adalah kredit usaha dengan umur lebih dari 1 tahun dan kurang 10 tahun. Pada umumnya term loan di bayar kembali dengan angsuran tetap selama periode tertentu. Term loan ini biasanya diberikan diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi dan pemasok.

    2. Leasing
    Merupakan bentuk lain dari pinjaman dimana hanya diperoleh hak penggunaan atas suatu aktiva tanpa harus disertai hak milik. Ada tiga bentuk dari leasing yaitu sales and lease back, services leases atau operating leases dan financial leases.

    Pinjaman Jangka Panjang
    Adalah pinjaman yang jangka waktumya lebih dari 10 tahun. Jenis dan bentuk utama dari pinjaman jangka panjang antara lain :

    1. Pinjaman obligasi (bonds-payables)
    Adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, dimana debitur mengeluarkan surat pengakuan hutang yang mempunyai nominal tertentu. Jenis obligasi : obligasi biasa ( bonds), obligasi pendapatan (income bonds ) dan obligasi yang dapat ditukar(comvertible-bonds).

    2. Pinjaman hipotek
    Adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak. Apabila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang tersebut dapat dijual dan hasil penjualannya tersebut digunakan untuk menutup tagihannya.

    B. Modal Sendiri
    Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.antara lain dari pengambil bagian, peserta atau pemilik.”

    Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari dalam perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri dalam perusahaan.

    Modal sendiri yang berasal dari sumber intern ialah dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.

    Modal sendiri diantaranya :
    Modal saham
    Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perusahaan terbatas. Jenisa-jenis saham diantaranya saham biasa(commond stook), saham preferen (preferred stook), dan saham kumulatif preferen (cumulative preferred stook).

    Cadangan
    Cadangan dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan. Cadangan yang termasuk modal sendiri adalah cadangan ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum. Adapun cadangan yang tidak termasuk kedalam modal sendiri adalah cadangan ddepresiasi, cadangan piutang ragu-ragu dan cadangan yang bersifat utang (cadangan untuk pensiun pegawai dan cadangan untuk membayar pajak).

    Laba ditahan
    Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Adanya laba yang memperbesar laba ditahan yang berarti akan memperbesar modal sendiri. Dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa adanya saldo laba akan memperbesar modal sendiri dan adanya saldo kerugian akan memperkecil modal sendiri.

    Pembagian Akuntansi Menurut Bidangnya

    7/13/2011 2
    Pembagian Akuntansi Menurut Bidangnya

    PEMBAGIAN AKUNTANSI MENURUT BIDANGNYA

    a. Bidang Akuntansi Berdasarkan Tujuannya

    • Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah bidang akuntansi yang tujuannya mengolah data keuangan menjadi laporan keuangan untuk pihak intern dan ekstern.
    • Akuntansi biaya (cost accounting) adalah bidang akuntansi yang menyiapkan data transaksi keuangan yang berhubungan dengan biaya-biaya dalam proses produksi untuk penetapan harga pokok barang yang diproduksi.
    • Akuntansi perpajakan (tax accounting) adalah bidang akuntansi yang tujuan laporan keuangannya untuk dasar penentuan pajak yang menjadi beban perusahaan serta perhitungan untuk kepentingan penyusunan laporan pajak.
    • Akuntansi anggaran (budgetary accounting) adalah bidang akuntansi yang memiliki tugas untuk menyusun anggaran pada periode tertentu di masa yang akan datang dan membandingkan hasil operasi dengan rencana yang telah ditetapkan.
    • Akuntansi pemeriksaan (auditing) adalah akuntansi yang memiliki wewenang untuk memeriksa secara bebas atas data-data akuntansi dengan maksud meneliti kecermatan, kebenaran, catatan bukti transaksi perusahaan dan menilai kebenaran laporan keuangan periode tertentu.
    • Akuntansi pemerintahan (government accounting) adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan-badan pemerintahan.
    • Akuntansi manajemen (management accounting) adalah bidang akuntansi yang menyediakan informasi untuk pihak manajemen untuk membuat neraca guna mendukung operasi sehari-hari dan membuat kebijakan untuk masa yang akan mendatang.
    • System informasi akuntansi (accounting system) adalah bidang akuntansi yang menetapkan prosedur dan pengendalian data keuangan sehingga proses pencatatan akuntansi dapat berjalan dengan cepat, efektif dan efesien.

    b. Bidang Akuntansi Berdasarkan Profesi

    • Akuntan public (public accounting), biasa disebut akuntan ekstern atau auditor eksternal adalah akuntan independen (swasta) yang menyediakan jasa kepada pihak yang membutuhkan. Untuk dapat berprofesi sebagai akuntan public, seseorang harus memiliki ijin dari kementerian keuangan. Di Indonesia akuntan public tergabung dalam organisasi IAPI (Institut Akuntan Public Indonesia). Contoh kantor akuntan public : PWC, EY, Delloite dll.
    Tugas akuntan public diantaranya :
    1. a. melakukan pemeriksaan (auditing)
    2. b. memberi jasa perpajakan (tax service)
    3. c. memberikan jasa akuntansi (accounting services)
    4. d. memberikan jasa konsultasi manajemen (management advisory services)
    • Akuntan intern (private accountant) , biasa disebut akuntan manajemen atau auditor internaladalah akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan dan menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Para akuntan manajemen di Indonesia tergabung dalam organisasi IAMI (Ikatan Manajemen Akuntansi Indonesia).
    Tugas akuntan intern sebagai berikut :
    1. menyusun system akuntansi
    2. menyusun laporan keuangan yang ditujukan untuk kepentingan pihak intern dan ekstern
    3. menyusun anggaran
    4. menangani masalah perpajakan
    5. melakukan pemeriksaan internal
    • Akuntan pemerintahan (government accountant) adalah akuntan yang bekerja pada badan pemerintah, perusahaan negara, bank pemerintah, Direktorat Jenderal Pajak, dan Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara. Para akuntan pemerintah tergabung dalam IAI-KASP (Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Sector Publik).
    • Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum dan melakukan penelitian di bidang akuntansi. Di Indonesia, para akuntan pendidk tergabung dalam IAI-KAPD (Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik).

    Pengertian Kas

    7/08/2011 1
    Pengertian Kas

    Kas - adalah harta yang dapat digunakan untuk membayar kegiatan operasional perusahaan atau dapat digunakan untuk membayar kewajiban saat ini. Wujud dari kas dpat berupa uang kertas/logam, simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana kas kecil, cek, bilyet giro, dsb. Item yang tidak dapat dikatakan kas adalah cek mundur, cek yang tidak cukup dananya/not sufficient fund (NSF) check, saldo dana yang kegunaannya dibatasi, saldo rekening koran yang diblokir.

    Pengertian Kas menurut Ahli: 

    Pengertian kas adalah modal kerja yang sifatnya sangat likuid (lancar). Semakin besar jumlah nominal kas yang terdapat pada suatu perusahaan artinya makin tinggi tingkat likuiditasnya. Dalam akuntansi, kas diklasifikasikan kedalam Aktiva Lancar
    Ikan Akuntansi Indonesia (IAI) mengungkapkan pengertian kas sebagai berikut:
    “Kas terdiri atas saldo kas (Cash On Hand), rekening giro, atau setara kas (Cash Equivalent) adalah sebuah investasi yang bersifat sangat likuid, berjangka pendek dan bisa dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko atas perubahan nilai yang signifikan”.
    Ini menandakan bahwa perusahaan memiliki resiko yang relatif lebih kecil untuk tidak bisa memenuhi kewajiban (hutang) finansialnya. Namun hal ini tidak berarti sebuah perusahaan harus terus berusaha mempertahankan persediaan kas dengan jumlah yang sangat besar, karena makin besar rekening kas itu artinya makin besar dana yang menganggur (tidak digunakan) dan nantinya akan memperkecil laba perusahaan yang akan didapat.

    sebaliknya apabila perusahaan hanya mengejar aktivitas mencari laba/keuntungan saja tanpa memperhitungkan faktor yang lainnya maka seluruh kas yang dimiliki akan dalam keadaan bekerja (digunakan). Apabila ini terjadi, artinya perusahaan akan mengalami posisi illikuid (tidak lancar) jika sewaktu waktu ada penagihan kewajiban (hutang) yang jatuh tempo dan perusahaan tidak sanggup untuk membayar dikarenakan tidak memiliki persediaan kas baik di bank ataupun di brankas perusahaan.

    YANG TERMASUK DALAM KAS (CASH):


    • Uang tunai dalam bentuk kertas/logam
    • Uang perusahaan yang disimpan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil
    • Cek yang diterima sebagai pembayaran dari pihak lain
    • Cek perjalanan(travell check) adalah yang diterbitkan oleh suatu bank untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jarak jauh.
    • Kasir cek adalah cek yang dibuat dan ditanda tangani oleh suatu bank,ditarik oleh bank itu sendiri untuk melakukan pembayaran ke pihak lain
    • Wesel post: dapat dijadikan uang tunai pada saat diperlukan 

    YANG TIDAK TERMASUK DALAM KAS (CASH):

    • Deposito berjangka/time deposite : uang simpanan di bank yang hanya dapat diambil setelah jangka waktu tertentu berakhir
    • Uang yang disediakan untuk tujuan-tujuan tertentu sehingga terikat penggunaannya Contoh : Dana Pensiun
    • Cek mundur/Post date check : tidak dapat digolongkan ke dalam kas sebelum jangka waktunya
    • Perangko

    Klasifikasi Biaya

    7/05/2011 1
    Klasifikasi Biaya

    Biaya diklasifikasikan berdasarkan hubungan biaya tersebut dengan:

    1. Produk
    Berdasarkan produk, biaya diklasifikasikan menjadi biaya langsung dan biayatidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang secara langsung mengubah bahan menjadi barang jadi, terdiri dari Biaya Bahan Baku Langsung dan Upah Langsung. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung 
    mengubah bahan menjadi barang jadi.

    2. Volume kegiatan.
    Berdasarkan volume kegiatan, biaya diklasifikasikan menjadi biaya variabel, biaya tetap dan biaya semi variabel.

    3. Departemen
    Berdasarkan departemen, pengklasifikasian biaya ditujukan untuk kepentingan administratif maupun pengendalian pada departemen yang menjadi pusat-pusat biaya. Kinerja para manajer diukur berdasarkan kemampuannya mengendalikan biaya, yaitu dengan membandingkan antara biaya aktual dengan anggarannya. Pengklasifikasi biaya ini juga dikaitkan dengan alokasi beban suatu departemen (misal departemen A) kepada departemen lain (misal departemen B) yang menikmati kontribusi manfaat dari kegiatan departemen A. Oleh karena itu, akan dikenal pengelompokan “Departemen Produksi dan Jasa”. Dalam pengklasifikasian ini, departemen produksi akan dibebani oleh biaya yang terjadi di departemen jasa karena departemen ini telah memberikan kontribusi berupa jasa kepada kegiatan produksi.

    4. Periode akuntansi
    Berdasarkan periode akuntansi, biaya diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal (Capital Expenditure) dan pengeluaran pendapatan (Revenue Expenditure). Pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk perolehan aktiva yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, sedangkan pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat dalam periode berjalan dan akan dicatat sebagai beban.

    5. Alternatif Keputusan
    Manajemen sering berhadapan dengan situasi dimana mereka harus mengambil keputusan yang dikaitkan dengan alternatif atau pilihan, misalnya membeli atau membuat sendiri suatu barang yang dibutuhkan, menghentikan atau melanjutkan salah satu bagian usahanya, menerima atau menolak suatu pesanan khusus dengan harga dibawah harga jual normal. Dalam kondisi ini, sangat dibutuhkan pemahaman manajemen tentang biaya yang relevan dan yang tidak relevan dengan berbagai alternatif pilihan tersebut beserta dengan pertimbangannya. Contoh biaya yang berhubungan dengan alternatif keputusan antara lain Defferential Cost, Opportunity Cost, dan Sunk Cost. Berikut ini adalah biaya produksi yang terdapat pada perusahaan manufaktur yaitu:
    Bahan Baku Langsung (Direct Material), meliputi material (bahan baku) yang secara fisik menjadi bagian dari produk jadi dan secara terpisahdapat dengan mudah ditelusuri ke produk jadi. Upah Langsung (Direct Labor), adalah biaya gaji dan upah yang dikeluarkan dalam rangka mengubah bahan baku menjadi produk jadi(Finished Goods). Biaya Produksi Tidak Langsung (Factory Overhead), mencakup pemakaian bahan pembantu, upah tidak langsung, dan biaya lain yang tidak dapat dibebankan secara langsung ke produk.