UNSUR-UNSUR AKTIVA

9/29/2011 1
UNSUR-UNSUR AKTIVA

Aktiva Lancar (current assets), adalah kas dan aktiva lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang lebih panjang. Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut urutan likuiditas. Lima pos penting dari aktiva lancar adalah kas (cash), investasi jangka pendek (short term investment), piutang (account receivable), persediaan (inventory), pembayaran dimuka (Prepayment).
  1. Kas (Cash), dilaporkan pada nilai ditetapkannya. Dimana kas dilaporkan ? tergantung disposisi dari kas. Suatu kas yang penggunaannya tidak dibatasi dilaporkan sebagai aktiva lancar, begitu juga kas yang penggunaannya dibatasi untuk membayar kewajiban yang segera jatuh tempo, Namun jika pembatasan tersebut terjadi karena akan digunakan selain pelunasan hutang lancar, maka tidak boleh dilaporkan sebagai aktiva lancar, tapi sebagai aktiva lain-lain. 
  2. Investasi Jangka Pendek (dalam sekuritas), dikelompokkan ke dalam tiga portfolio yang terpisah untuk tujuan penilaian dan pelaporan. Sekuritas yang dipegang-hingga jatuh tempo (held-to-maturity) dan sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-for-sale) dapat diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau tidak lancar tergantung kondisinya, sedang semua sekuritas diperdagangkan (trading) apakah itu sekuritas hutang atau ekuitas diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
  3. Piutang (Account Receivable), semua hal yang terkait dengan piutang seperti kerugian yang diantisipasi akibat piutang tidak tertagih, jumlah dan sifat dari piutang non dagang, serta setiap piutang yang didiskontokan atau digadaikan sebagai jaminan harus diidentifikasi dengan jelas. 
  4. Persediaan (inventory), untuk menyajikan persediaan secara tepat, dasar penilaian yaitu mana yang terendah antara biaya dan harga pasar, serta metode penetapan harga yaitu fifo, lifo atau linnya harus diungkapkan. 
  5. Beban Dibayar di Muka, yang termasuk dalam aktiva lancar adalah pengeluaran yang telah dilakukan untuk manfaat yang akan diterima dalam waktu satu tahun atau siklus operasi, tergantung mana yang lebih panjang. Aktiva tidak lancar adalah seluruh aktiva yang tidak diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Aktiva tidak lancar disajikan dalam kelompok yang berbeda-beda, seperti investasi jangka panjang, property, pabrik dan peralatan, aktiva tidak berwujud, dan aktiva lainnya. 
  • Investasi yang dimiliki untuk tujuan jangka panjang seperti untuk memperoleh penghasilan rutin laba, kendali atas kepemilikan perusahaan dikelompokkan dalam investasi. Sekuritas hutang atau ekuitas yang dibeli untuk tujuan investasi dan tidak untuk dijual dalam waktu satu tahun diklasifikasikan sebagai investasi jangka panjang. 

  • Properti, Pabrik dan Peralatan (Property, Plant and Equipment / PPE), yang berwujud dan bersifat permanen (selain tanah) digunakan dalam operasi bisnis dimasukkan dalam kelompok Propert, Pabrik, dan Peralatan dan disajikan pada biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Jika nilai sekarang dari property berwujud lebih kecil dari biaya perolehan yang telah dikurangi akumulasi penyusutan, maka aktiva tersebut mengalami penurunan manfaat atau nilai (impairment). 
  • Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset), merupakan asset yang tidak memiliki substansi fisik dan biasanya mempunyai tingkat ketidakpastian terkait dengan manfaat masa depannya. Aktiva ini merupakan hak jangka panjang yang diperoleh perusahaan, digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva tidak berwujud meliputi goodwill, hak patent, hak cipta, waralaba (franchise), formula, merek dagang dan sebagainya. 
  • Aktiva Lainnya (Other Assets) merupakan semua aktiva yang tidak dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok sebelumnya. Bentuk aktiva ini sangat bervariasi dalam praktek. Umumnya meliputi beban yang ditangguhkan seperti beban pajak yang ditangguhkan yang terjadi akibat perhitungan laba kena pajak melebihi laba yang dilaporkan pada periode tersebut, uang muka kepada anak perusahaan dan lain-lain.
Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan

9/24/2011 1

A. Pengertian Manajemen Keuangan 

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. 

Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan : 
  1. Perencanaan Keuangan: Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan kegiatan lainnya untuk periode tertentu. 
  2. Penganggaran Keuangan: Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan. 
  3. Pengelolaan Keuangan: Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara. 
  4. Pencarian Keuangan: Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan. 
  5. Penyimpanan Keuangan: Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman. 
  6. Pengendalian Keuangan: Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan system keuangan pada paerusahaan. 
  7. Pemeriksaan Keuangan: Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan. 

B. Tugas Pokok Manejemen Keuagan 


Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :
  1. Mendapatkan Dana Perusahaan
  2. Menggunakan Dana Perusahaan
  3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan 

C. Tujuan Manajemen Keuangan 

Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengelola dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

9/12/2011 1

Pengertian dan Rumusan Persamaan Dasar Akuntansi

Persamaan Dasar Akuntansi


            Setelah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep dasar akuntansi, marilah kita lanjutkan kegiatan kita dengan penyelenggaraan proses akuntansi. Untuk mempermudah dalam melaksanakan proses pencatatan dan pelaporan, sebaiknya kita mulai dari persamaan dasar akuntansi. Persamaan ini merupakan ringkasan dari pencatatan hasil analisis setiap peristiwa ekonomi atau transaksi keuangan yang terjadi. Coba Anda ingat-ingatkembali pengertian peristiwa ekonomi atau transaksi keuangan yang telahdikemukakan dalam bagian I modul ini! Jika terjadi transakasi  keuangan akan menyebabkan terjadinyaperubahan pada aktiva, hutang, dan modal bukan? Perubahan itulah yang kita ringkas dalam persamaan dasar akuntansi.


Anda telah mengetahui bukan, bahwa kekayaan yangdimiliki oleh suatu organisasi bisnis (perusahaan) disebut asset, harta, atau aktiva sedangkan hak atau klaim terhadapkekayaan tersebut disebut equities ataupassiva? Jika aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan sejumlah Rp 10.000,00maka equities (klaim terhadap asset tersebut) juga senilai Rp 10.000,00.  Hubungan antara dua komponen  tersebut jika digambarkan dalam sebuahpersamaan tampak sebagai berikut:

                                                Aktiva  =  Equities

 Rp 10.000,00  = Rp10.000,00


Di sisi lain,hak atau klaim terhadap aktiva tersebut dapat dikelompokkan  menjadi dua macam, yaitu haknya kreditor dan  haknya pemilik. Hak dari  kreditor disebut hutang (liabilities) dan hak dari pemilik disebut modal (capital/owner’s equity). Dengan demikianpengembangan dari persamaan tersebut menjadi sebagai berikut:

                                                Aktiva = Liabilities + Capital

Dalam persamaan akuntansi, biasanya penyajian liabilities selalu mendahului capital (modal). Hal ini bukan hanyakebetulan saja, tetapi memiliki makna bahwa kreditor memiliki hak terlebih duluterhadap asset perusahaan dari pada pemilik perusahaan itu sendiri seandainyaperusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Dengan demikian, hak pemilik terhadap assetperusahaan dapat dirumuskan dalam persamaan berikut:
                                          Capital= Aktiva - Liabilities
            Seandainyapada awal pendirian perusahaan, pemiliknya menyetor uang tunai atau benda lainsenilai Rp 5.000,00 untuk modal awal usahanya tanpa ada hutang, makapersamaannya adalah:

                                                Aktiva = Capital

     Jadi, Rp 5.000,00 = Rp 5.000,00

Jika pemilik menambah modal Rp 2.500,00 dari hutang,maka persamaannya menjadi:                   Aktiva     =   Liabilities   +   Capital

    Jadi,  Rp 7.500,00 =  Rp 2.500,00 + Rp 5.000,00