Persediaan dalam Proses (Work in Process Inventory)

11/28/2011 4
Persediaan dalam Proses (Work in Process Inventory)

      Proses produksi adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus. Sementara itu, akuntansi harus melaporkan informasi keuangan secara berkala. Akibatnya, pada saat laporan keuangan harus dibuat, terdapat kemungkinan adanya sebagian barang yang belum selesai diproses. 

Walaupun demikian, biaya yang telah terjadi untuk barang itu, tetap harus dilaporkan. Inilah yang dicantumkan sebagai persediaan dalam proses. Untuk memperoleh beban pokok produksi barang yang telah selesai, biaya pabrik ditambah dengan nilai persediaan dalam proses di awal periode dan dikurangi dengan nilai persediaan dalam proses di akhir periode. 

       Pesediaan dalam proses, baik di awal maupun akhir periode diperoleh dengan jalan melakukan penghitungan phisik. Untuk sementara, jangan diperhatikan dahulu bagaimana menghitung nilai persediaan dalam proses. Yang perlu diketahui adalah bahwa nila ini terdiri dari biaya bahan baku, buruh langsung dan biaya pabrikase yang telah terjadi sampai dengan saat dilaporkan. Untuk mencatat nilai persediaan dalam proses, dibuatkan rekening yang diberi nama: “Persediaan dalam Proses”

Pada akhir periode dibuat jurnal penyesuaian untuk menghilangkan persediaan dalam proses awal dan membebankannya ke proses produksi. Sementara itu, jurnal penyesuaian lain untuk menimbulkan persediaan dalam proses yang ada pada akhir periode. Rekening lawan yang digunakan dalam jurnal penyesuaian tersebut adalah Ikhtisar Beban pokok produksi.

Biaya Overhead Pabrik (BOP)

11/23/2011 6
Biaya Overhead Pabrik (BOP)

PENGERTIAN BOP

biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya produksi yang tidak langsung terhadap produk. BOP merupakan biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja. contoh biaya BOP adalah biaya yang timbul dari pemakaian bahan penolong, pengawas mesin produksi, mandor,sewa,pajak, asuransi, depresiasi, penerangan tenaga (listrik) yang digunakan untuk fasilitas produksi.

PENGERTIAN BOP PENGHITUNGAN BOP

Dasar penghitungan tarip BOP.
pembebanan BOP dapat dilakukan berdasarkan pemacu biaya (cost driver) yaituvolume activity atau berdasarkan non volume activity. dengan menggunakan volume activity tarip BOP dibagi dengan jumlah volume aktivitas.

Dasar (cost driver) 
yang termassuk volume aktivitas.

  •    jam mesin
TARIP = anggaran BOP pada kapasitas normal  
                     Taksiran jam mesin

  • biaya bahan baku
TARIP = estimasi BOP          x 100%
             estimasi biaya bahan

  • unit produksi
  • biaya tenaga kerja langsung
TARIP= anggaran BOP   x 100%
             estimasi BTKL


  • jam kerja langsung
TARIP =anggaran BOP  x 100%
              estimasi JKL 


KONSEP KAPASITAS.


a. kapasitas teoritis

yaitu output maksimum yang dapat dicapai secara mutlak dengan anggapan semua beroperassi secara sempurna.


b. kapasitas praktis

yaitu output maksimum pada departemen yang beroperasi secara efisien .


c. kapisitas normal.

yaitu penyempurnaan kelemahan a konsep diatas. merupakan dasat yang baik dan tepat untuk memperhitungkan besarnya BOP.


d. kapasitas yang diharapkan

yaitu merupakan rencan produksi yang penting untuk memenuhi kebutuhan penjualan pada tahun yang akan datang.

dukung yang sangat penting bagi kegiatan produksi. aktivitasnya tidak secara langsung memproses produk. contoh departemen jasa pada perusahaan pabrikasi adalah departemen penangananbahan, departemen bengkel

ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN JASA KE DEPARTEMEN PRODUKSI

Departemen produksi adalah departemen yang bertanggungjawab secara langsung terhadap proses produksi atau proses pembuatan produk atau jasa yang akan dijual ke konsumen. departemen produksi merupakan departemen yang mengolah bahan secara langsung menjadi produk jadi. contoh departemen produksi pada rumah sakit umum (RSU) adalah unit gawat darurat, dan bagian operasi.pada perusahaan pabrikasi departemen produksinya adalah departemen pembentukan, departemen perakitan, departemen penyelesaian, departemen pengepakan.

Departemen jasa adalah departemen yang menghasilkan jasa penl, departemen pembangkit listrik, departemen perawatan gedung.biaya yang timbul didepartemen jasa merupakan bagian dari biya produk yang harus dibebankan atas produk. karena biaya-biaya tersebut termasuk BOP maka biaya tersebut harus di bebankan ke produk. pembebanan biaya ke produk dapat dilakukan melalui dua tahap yaitu:
  • pengalokasian biaya departemen jasa ke departemen produksi;
  • pembebanan biaya ke produk.
pengalokasian biaya-biaya yang terjadi didepatemen jasa ke departemen produksi memiliki tujuan untuk:
  • Penentuan harga produk 
  • menghitung profitabilitas tiap jenis produk (product line)
  • memprediksi efek ekonomi dari perencanaan dan pengendaliaan 
  • menilai persediaan
  • memotivasi menejer

DASAR ALOKASI

Biaya yang terjadi didepartemen jasa dialaokasikan ke departen-departemen yang menikmati jasanya. sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya departemen jasa dapat berupa jumlah pemakaian jasa, luasa lantai dan yang lainnya. dasar alokasi dipilah apakah menunjukan adanya hubungan yang jelas antara jumlah jasa yang dinikmati dengan jumlah biaya yang timbul. misal pembebanan biaya departemen tenaga listrik ke departemen yang menikmatinya, berdasarkan jumlah KWH yang dipakai. seandainya departemen A mengkonsumsi jasa departemen tenaga listrik sebesar 100 KWH sedang tarip 1 KWH sama dengan Rp 45,00 maka terhadap departemen A tersebut dibebani biaya alokasi sebesar 100 KWH x Rp 45,00 =Rp 4.500,00

METODE PENGHITUNGAN ALOKASI BIAYA

Metode langsung merupakan metode yang sederhana.semua biaya yang terjadi didepartemen jasa secara langsung dialokasikan kedepartemen produksi. metode ini mengabaikan pemakaian jasa oleh departemen lain. meskipun terjadi suatu departemen jasa menikmati departemen jasa lainnya, namun terhadap departemen tersebut tidak dibebani biaya pemakain jasa.

Metode step-down merupakan mengalokasian biaya secara bertahap. metode ini telah memperhitungkan adanya pemakaian jasa oleh departemen lainnya. oleh karena itu departemen yang menikmati jasanya harus dibebani biaya .departemen yang telah mengalokasikan semua biayanya tidak mendapat alokasi biaya dari departemen lain. umumnya urutan alokasi dilakukan terlebih dahulu dari departemen yang jumlah biayanya paling besar atau dari departemen jasa yang jasanya paling banyak digunakan oleh departemen lain.

Metode resiprokal  merupakan metode yang mengalokasikan semua biaya yang terjadi didepartemen jasa kepada semua departemen lain yang menikmati.selain dialokasikan kedepartemen produksi, biaya yang terjadi didepartemen jasa juga dialokasikan ke departemen jasa lain. metode ini dilakukan secra manual, pengalokasian biaya dilakukan berulang-ulang, karena departemen jasa yang telah dialokasikan biayanya akan menerima alokasi biaya departemen jasa yang lain. pengalokasian yang berulang- ulang tersebut dapat dihindari dengan menyelesaikan persamaan matematika.

j1 = Jsa1 + aJ2 + bJ3
j2 = Jsa2 + cJ1 + dJ3
p1 = Psa1 + gJ1 + hj2
p2 = Psa2 + iJ2 + jJ2

keterangan
J 1,2 = biaya departemen jasa 1, 2 (setelah mendapat alokasi dari departemen lain)
Jsa 1,2 = biaya departemen jasa sebelum menerima alokasi departemen lain.
Psa1,2 = biaya departemen produksi sebelum menerima alokasi departemen lain.
a,b...j = presentase alokasi.

Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)

11/22/2011 0
Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)

Pembayaran gaji kepada tenaga kerja langsung dicatat dalam buku pengeluaran kas. Dalam buku perlu disediakan perkiraan tersendiri untuk biaya buruh langsung. Pada akhir periode dibuatkan jurnal penyesuaian untuk upah yang masih belum saatnya dibayar. 

Pembebanan biaya buruh langsung dilakukan dengan membuat jurnal penutup ke rekening Ikhtisar Beban pokok produksi.

Biaya tenaga kerja langsung adalah bagian dari upah atau gaji yang dapat secara khusus dan konsisten ditugaskan atau berhubungan dengan pembuatan produk, urutan pekerjaan tertentu, atau penyediaan layanan juga, kita juga dapat mengatakan hal itu adalah biaya pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja yang benar-benar membuat produk pada lini produksi.


Penentuan biaya tenaga kerja langsung


  • Perencanaan pekerjaan yang akan dilakukan.
  • Menggambarkan isi pekerjaan dari pekerjaan, dengan menunjukkan keterampilan, pengetahuan, dll
  • Pencocokan pekerjaan dengan karyawan.
Penggunaan
Biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari biaya manufaktur.

Perhitungan biaya tenaga kerja langsung

Dalam biaya tenaga kerja langsung kita perlu memiliki waktu kerja dan upah yang akan dibayarkan kepada pekerja untuk dapat menghitung biaya tenaga kerja langsung seperti dalam formulasi ini

Biaya tenaga kerja langsung = waktu x upah

Bahan Baku (Raw Materials)

11/20/2011 1
Bahan Baku (Raw Materials)

Pembelian bahan baku, seperti halnya perusahaan dagang, dicatat dalam buku pembelian (untuk pembelian kredit) dan buku pengeluaran kas (untuk pembelian tunai). Pembayaran hutang yang bersangkutan dicatat dalam buku pengeluaran kas. Di buku besar, pembelian bahan baku dicatat dalam rekening pembelian dan rekening-rekening lain yang berhubungan, misalnya potongan pembelian serta pembelian retur dan pengurangan harga. Pengeluaran bahan baku dari gudang untuk produksi tidak dicatat. Pemakaian bahan baku selama suatu periode dihitung sebagai berikut:


Pemakaian bahan baku

Jadi, seperti dalam perusahaan dagang, perkiraan persediaan bahan baku hanya digunakan
untuk menampung ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode. Jurnal penyesuaian dibuat untuk nilai persediaan yang ada di awal dan akhir periode. Sementara itu, nilai persediaan ditentukan dengan mengadakan penghitungan fisik. Jurnal penyesuaian untuk persediaan (awal dan akhir) dilakukan terhadap rekening Ikhtisar Beban pokok produksi.

sumber: Akuntansi Industri (Ali Afran Jilid 1) 


Beban Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)

Beban Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)

11/19/2011 1
Biaya barang yang telah diselesaikan selama suatu periode disebut beban pokok produksi barang selesai (cost of goods manufactured) atau disingkat dengan beban pokok produksi. Harga pokok ini terdiri dari biaya pabrik ditambah persediaan dalam proses awal periode dikurangi persediaan dalam proses akhir periode.
Beban pokok produksi selama suatu periode dilaporkan dalam laporan harga produksi (cost of goods manufactured statement). Laporan ini merupakan bagian dari beban pokok penjualan (cost of goods sold).

Biaya Produksi (Production Cost) dan Biaya Periode (Period Cost)

11/17/2011 1
Biaya Produksi (Production Cost) dan Biaya Periode (Period Cost)

Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama suatu periode. Biaya ini terdiri dari persediaan barang dalam proses awal ditambah biaya pabrikasi (manufacturing cost), kemudian dikurangi dengan persediaan barang dalam proses akhir. Biaya pabrikasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan proses produksi. Tiga komponen biaya yang terdapat dalam biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. 

Biaya overhead adalah semua biaya pabrikasi (semua biaya yang terkait dengan proses produksi) yang bersifat tidak langsung, termasuk biaya-biaya yang dibebankan pada persediaan dalam proses pada akhir periode. Biaya overhead ini seringkali tidak dapat diatribusikan/dilekatkan pada masing-masing unit produk yang dikerjakan secara spesifik. Karena biaya ini biasanya dinikmati bersama selama proses produksi berlangsung. Dalam situasi tertentu dapat pula disebut sebagai biaya bersama (common cost).


Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung sering pula disebut sebagai biaya utama (prime cost), yaitu biaya yang merupakan komponen utama dari produk yang dibuat dan dapat dengan mudah diatribusikan pada masing-masing unit produk yang dikerjakan atau dibuat. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead sering pula disebut sebagai biaya konversi (conversion cost), yaitu biaya yang dikeluarkan atau terjadi sehingga bahan baku dapat diubah menjadi produk jadi.

Kelompok biaya lain selain biaya produksi adalah biaya periode (period cost), yaitu biaya non-pabrikasi yang dikeluarkan atau terjadi selama periode berjalan dalam rangka operasional perusahaan. Biaya ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni beban penjualan atau pemasaran dan beban-beban administratif. Klasifikasi biaya yang berbeda-beda ini dilakukan agar dapat mengukur kinerja atau prestasi masing-masing bagian secara lebih fair. 

Kata lainnya adalah, alokasi yang tepat akan dapat meningkatkan pertanggungjawaban masingmasing bagian. Sehingga sebuah beban, bisa jadi teralokasikan ke dalam pos-pos yang berbeda walaupun jenisnya sama. Beban depresiasi komputer, misalnya, bisa jadi merupakan kelompok biaya overhead, jika komputer tersebut berada di atau dipergunakan untuk kegiatan oleh departemen produksi.

Mungkin juga merupakan beban pemasaran/penjualan jika komputer tersebut dimanfaatkan oleh bagian tersebut. Atau boleh jadi pula beban depresiasi komputer tersebut merupakan kelompok beban adminstratif jika komputernya digunakan oleh bagian kantor atau administrasi. 

Oleh karena itulah kita harus dapat mengklasifikasikan setiap beban ke dalam kelompok biaya yang tepat karena berdasarkan laporan tersebut kinerja suatu bagian/seseorang akan diukur.

Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost)

11/16/2011 2
Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost)

Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur selama suatu periode disebut biaya manufaktur (manufacturing cost), atau lebih dikenal dengan biaya pabrik. Biaya ini digunakan untuk menyelesaikan barang yang masih sebagian selesai di awal periode, barang-barang yang dimasukkan dalam proses produksi periode itu dan barang-barang yang baru dapat diselesaikan sebagian di akhir periode. Pada dasarnya biaya pabrik dapat dikelompokkan menjadi:

  1. Biaya bahan baku (raw materials cost) yaitu biaya untuk bahan-bahan yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh bahan baku adalah kayu bagi perusahaan mebel atau tembakau bagi perusahaan rokok.
  2. Biaya tenaga kerja lansung (direct labor cost) adalah biaya untuk tenga kerja yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasikan langsung dengan barang jadi. Contoh buruh langsung adalah tukang kayu dalam perusahaan mebel atau pelinting rokok dalam perusahaan rokok (Sigaret Kretek Tangan = SKT).
  3. Biaya overhead pabrik (overhead cost) adalah biaya-biaya pabrik selain bahan baku dan tenga kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan.

Contoh biaya overhead pabrik adalah: 
  • Bahan pembantu (kadangkadang disebut: bahan tidak langsung (indirect materials) misalnya perlengkapan pabrik (mur, baut dan pelitur dalam perusahaan mebel);
  • Tenga kerja tidak langsung (indirect labor) yaitu tenaga kerja yang pekerjaannya tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan, misalnya gaji mandor; 
  • Pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair); 
  • Listrik, air telepon dan lainlain.

Masalah Khusus Perusahaan Manufaktur

11/16/2011 1

Dibandingkan dengan perusahaan dagang, masalah khusus dalam akuntansi perusahaan manufaktur adalah persediaan, biaya pabrikasi (manufacturing costs), biaya produksi dan beban pokok produksi. Persediaan (Inventory) Berdasarkan perusahaan dagang, dalam perusahaan manufaktur biasanya terdiri dari tiga macam, yakni:
  • Persediaan bahan baku (raw materials inventory)
  • Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)
  • Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost) 
  • Biaya bahan baku (raw materials cost) yaitu biaya untuk bahan-bahan yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifkasikan dengan barang jadi. 
Contoh bahan baku : kayu bagi perusahaan mebel atau tembakau bagi perusahaan rokok.
  • Biaya tenaga kerja lansung (direct labor cost) adalah biaya untuk tenga kerja yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifkasikan langsung dengan barang jadi. 
Contoh buruh langsung : tukang kayu dalam perusahaan mebel atau pelinting rokok dalam perusahaan rokok (Sigaret Kretek Tangan = SKT). 
  • Biaya overhead pabrik (overhead cost) adalah biaya-biaya pabrik selain bahan baku dan tenga kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifkasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan. 

Contoh biaya overhead pabrik adalah
    1. bahan pembantu (kadang-kadang disebut: bahan tidak langsung (indirect materials) misalnya perlengkapan pabrik (mur, baut dan pelitur dalam perusahaan mebel)
    2. tenga kerja tidak langsung (indirect labor) yaitu tenaga kerja yang pekerjaannya tidak dapat diidentifkasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan, misalnya gaji mandor Tahap Pengikhtisaran 
      1. Pembuatan Neraca Saldo
      Neraca saldo adalah daftar saldo-saldo perkiraan yang ada dalam buku besar perusahaan pada saat tertentu yang jumlah antara saldo debet dengan kredit selalu seimbang.

      2. Pembuatan Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian
      Neraca Lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuaangan dengan cara yang sistematis. Sedangkan Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan akun-akun sementara setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenarnya.

      3. Penyusunan Laporan Keuangan
      Laporan Keuangan adalah informasi yang disusun dan disajikan perushaan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

      4. Pembuatan Jurnal Penutup
      Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara.

      5. Pembuatan Neraca Saldo Penutup

      6. Jurnal Balik
      Jurnal Balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya Tiga Sistem Akuntansi Perusahaan Manufaktur Tiga sistem yang populer untuk membukukan dan melaporkan persediaan dan proses pembuatan adalah :
      1. Sistem Periodik
      2. Sistem Job Orde Cost (biaya pesanan), yang menggunakan metode perpetual
      3. Sistem Process Cost (biaya proses) yang juga menggunakan metode perpetual

      Negara Berkembang VS Negara Maju

      11/15/2011 1




                                                                                                                                                         
      PROFIL NEGARA MAJU
                                                                         





      PENDAPATAN PERKAPITA PENDUDUK NEGARA BERKEMBANG LEBIH RENDAH




      PENDAPATAN PERKAPITA PENDUDUK NEGARA MAJU LEBIH TINGGI


                                                                                                                 
      Negara Berkembang kesempatan kerja lebih sedikit, sehinggakegiatan ekonomi masyarakat lebih banyak terserap di sektor pertanian dan perikanan



      NegaraMaju kesempatan kerja lebih terbuka danindustri di Negara Maju sangat berkembang dan kegiatan penduduknya



      NegaraMaju penduduknya rata-rata menggunakan teknologi canggih dalam kegiantanindustry

      Laporan laba Rugi dan Informasi Lain yang Berhubungan dengan Laba Rugi

      11/09/2011 2
      Laporan laba Rugi dan Informasi Lain yang Berhubungan dengan Laba Rugi


      Laporan Laba Rugi

      Laporan Laba Rugi (Income Statement) yang juga sering disebut statement of income atau statement of earnings adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk membantu mereka memprediksikan jumlah, penetapan waktu dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. Kegunaan Laporan Laba Rugi
      1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan
      2. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan
      3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastiani pencapaian arus kas masa depan
      Keterbatasan Laporan Laba Rugi
      1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi
      2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan
      3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.

      Kualitas Laba

      Pengelolaan laba sering didefinisikan sebagai perencanaan waktu pendapatan, beban, keuntungan dan keinginan untuk mengurangi gejolak laba. Pengelolaan laba juga dapat digunakan untuk menurunkan laba tahun berjalan dalam rangka menaikkan laba masa depan. Pengelolaan laba semacam itu memiliki dampak negatif terhadap kualitas laba (quality of earnings) jika hal itu mendistorsi informasi yang terdapat laporan laba rugi sedemikian rupa sehingga mengurangi manfaatnya untuk tujuanj peramalan laba dan arus kas masa depan. Laba akuntansi merupakan hasil penerapan sistem akuntansi dasar akrual, yang mencatat transaksi sesuai dengan aturan pengukuran yang ada. Karena laba akuntansi umumnya didasarkan atas biaya historis, maka relevansinya tidak selalu seperti yang diharapkan. Dan karena umumnya pencatatan dilakukan setelah transaksi terjadi, maka laba yang dilaporkan tidak selalu tepat waktu.
      Secara konseptual, laba ekonomi merupakan jumlah sumber daya yang dapat di konsumsi atau digunakan perusahaan selama suatu periode dengan mempertahankan kekayaan pada akhir periode minimal sama dengan awal periode. Karena laba ekonomi sering membutuhkan estimasi, maka keandalannya tidak selalu seperti yang diharapkan. 
      Kualitas laba dapat dipengaruhi oleh pilihan manajemen diantara berbagai aturan pengukuran akuntansi alternatif yang dapat diterima. Penundaan pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan beban, secara umum dipandang akan menghasilkan angka laba dengan kualitas yang lebih tinggi.
      Prinsip pengungkapan penuh mensyaratkan bahwa semua informasi yang relevan dalam bisnis perusahaan dilaporkan pada laporan keuangan, termasuk catatan pengungkapan. 
      Dua format umum penyajian informasi dalam laporan laba rugi yang tidak secara spesifik diatur standar akuntansi, adalah format dan bertahap.
      Format tunggal hanya menggunakan dua klasifikasi besar dalam penyajiannya : bagian pendapatan dan keuntungan serta bagian beban dan kerugian. Total beban dan kerugian dikurangkan dari total pendapatan dan keuntungan untuk menentukan jumlah laba bersih. Format laporan laba rugi bertahap menyajikan komponen pendukung laba, seperti laba kotor, laba dari operasi berkelanjutan. Format bertahap dirancang untuk menekankan hubungan yang penting pada berbagai kategori pendapatan dan terkait.
      Pos-pos luar biasa berasal dari transaksi atau kejadian yang jarang terjadi dan juga tidak biasa. Pos ini harus dilaporkan, setelah pengaruh pajak penghasilan sebagai komponen laba yang terpisah, dan ditempatkan setelah laba dari operasi berkelanjutan. Keuntungan atau kerugian yang berasal dari penjualan atau pelepasan segmen perusahaan yang kegiatannya menunjukkan lini usaha utama atau kelas konsumen terpisah yang harus dilaporkan, setelah pengaruh pajak penghasilan, sebagai komponen laba yang terpisah, ditempatkan setelah laba dari operasi berkelanjutan dan sebelum pos-pos luar biasa. 
      Pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan pada laporan laba rugi, setelah pengaruh pajak penghasilan, sebagai komponen laba terpisah dan ditempatkan setelah pos-pos luar biasa.
      Alokasi pajak intraperiode merupakanalokasi total beban pajak penghasilan untuk suatu periode diantara laba dari operasi berkelanjutan dan pos-pos lainnya yang memiliki pengaruh pajak penghasilan tetapi dilaporkan terpisah dalam laporan laba rugi. Laporan alba ditahan melaporkian semua perubahan laba ditahan selama periode tersebut, termasuk penyesuaian sebelumnya (setelah pajak), laba atau rugi bersih dan pengumuman dividen. Jumlah laba per saham perlu dilaporkan pada laporan laba rugi untuk (a) laba dari operasi berkelanjutan, (b) pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi, jika ada dan (c) laba bersih. Kebanyakan perusahaanjuga melaporkan jumlah per saham untuk operasi yang dihentikan dan pos-pos luar biasa.

      Format Laporan Laba Rugi

      Laba bersih berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Transaksi-transaksi ini diiktisarkan dalam laporan laba rugi. Metode pengukuran laba ini dikenal sebagai pendekatan transaksi (transaction approach).


      Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung

      Laporan laba rugi bentuk langsung (single step income statement) hanya ada dua pengelompokkan : yaitu pendapatan dan beban. Beban dikurangkan dan pendapatan untuk menghitung laba atau rugi bersih. Keunggulan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendepatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya. 
      Contoh laporan laba rugi bentuk langsung :




      Laporan Laba Rugi Bertahap

      Laporan laba rugi bertahap (multiple step income statement) memperlihatkan dua klasifikasi : 1) Pemisahan hasil operasi yang diperoleh melalui aktivitas sekunder atau non operasi perusahaan, dan 2) Klasifikasi beban menurut fungsi, seperti perdagangan atau manufaktur dan administrasi.